Gadis Kretek adalah film seri populer yang menggambarkan romansa sejarah sekaligus membawa perhatian pada isu kesehatan merokok. Film ini telah mempengaruhi minat perokok wanita dan menjadi sorotan di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana film ini dapat digunakan sebagai alat edukasi kesehatan, serta pentingnya storytelling yang berani dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat.
- Kesuksesan Film Seri Gadis Kretek dan Dampaknya pada Industri Kesehatan
- Gadis Kretek: Adaptasi Novel yang Menarik Perhatian Global
- Dampak Adegan Merokok dalam Gadis Kretek: Viralitas dan Minat Merokok Para Wanita
- Tantangan Industri Kesehatan: Meningkatkan Kesadaran Kesehatan di Tengah Minat Merokok
- Bagaimana Isu Kesehatan yang Berpengaruh?
- Strategi Pemasaran: Riding the Wave dalam Industri Kesehatan
- Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Gigi Melalui Storytelling yang Terhubung dengan Gadis Kretek
- Menciptakan Konten yang Berani: Menyampaikan Pesan Kesehatan tanpa Over Promise
- Momen yang Tidak Selalu Menunggu: Keberanian dalam Membangun Konten yang Tepat Waktu
- Formula Konten yang Cocok: Menemukan Identitas Brand melalui Storytelling
- Manfaat Dukungan Teknologi dalam Pembuatan Konten yang Efektif
Kesuksesan Film Seri Gadis Kretek dan Dampaknya pada Industri Kesehatan
Ketika film seri Gadis Kretek dari Netflix berhasil menjadi film seri top global yang artinya menjadi film yang banyak ditonton seluruh pelanggan Netflix di dunia (Bukan hanya di Indonesia) hal ini diprediksi dapat meningkatkan perokok dari Wanita. Hal ini patut menjadi pertimbangan bagi pelaku industri Kesehatan yang selama ini memberi edukasi bahaya rokok.
Gadis Kretek: Adaptasi Novel yang Menarik Perhatian Global
Gadis Kretek merupakan adaptasi dari novel fiksi sejarah yang berjudul sama dari karya Ratih Kumala. Bukunya sendiri terbit di tahun 2012 dan sudah masuk cetakan lebih dari ke 11 yang sudah diterjemahkan ke bahasa Jerman, Inggris dan Mesir-Arab. Film ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo yang bersanding dengan Ario Bayu. Kisahnya merupakan romansa yang dibalut sejarah kretek di Indonesia. Beberapa adegan dalam film tersebut ada adegan Dian menghisap kretek. Sontak, adegan ini menjadi viral dan ramai menjadi perbincangan.
Film seri Gadis Kretek dianggap mampu menghembuskan hasrat para wanita untuk merokok. Meskipun perlu diteliti ulang apakah dampak ini besar atau tidak. Namun, saat saya menonton dengan istri yang sangat anti dengan rokok, mulai bertanya-tanya soal rokok. Saus itu apa? Apakah setiap rokok berbeda rasa? Apa ada rokok rasa mawar? Pertanyaan ini dilontarkan oleh seorang perempuan yang selama ini menolak bekerja sama dengan perusahaan rokok, ya istri saya. Hal ini menunjukan begitu kuatnya storytelling Gadis Kretek sehingga menimbulkan rasa penasaran bahkan bagi orang yang tidak menyukai rokok.
Tantangan Industri Kesehatan: Meningkatkan Kesadaran Kesehatan di Tengah Minat Merokok
Saat ini saja, menurut WHO jumlah Perempuan yang merokok mencapai 20 persen dari 1 miliar perokok. Dan semakin negaranya maju, maka semakin banyak perokok Perempuan. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, ada lebih dari 6 juta perempuan Indonesia perokok aktif. WHO pernah mencatat terjadinya trend menurun perokok aktif yaitu saat pandemi, namun tidak berlangsung lama. Hal ini mengindikasikan isu kesehatan yang begitu dekat dapat mempengaruhi orang untuk mengambil keputusan.
Bagaimana Isu Kesehatan yang Berpengaruh?
Pragmatis kesehatan perlu memanfaatkan momentum ramainya tentang Gadis Kretek menjadi penyebar fakta-fakta kesehatan terutama soal isu rokok. Meskipun keviralan Gadis Kretek hanyalah jangka pendek, namun dapat membangun awareness yang sangat melekat jika pemilik klinik menggunakan storyline Gadis Kretek dalam mengedukasi soal-soal kesehatan paru-paru dan atau mulut gigi.
Contoh menarik misalnya sebuah klinik gigi membuat program harga spesial treatment gigi bagi perempuan perokok. Di mana program tersebut dapat mengambil unsur dari Gadis Kretek. Sekaligus sebagai wahana edukasi betapa terlihat cantiknya Dian dalam adegan merokok bukan berarti mbak Dian tidak merawat giginya setelah shooting Gadis Kretek. Di mana, karang-karang hitam akan menanti di gigi bagi perokok aktif.
Strategi Pemasaran: Riding the Wave dalam Industri Kesehatan
Contoh di atas sebenarnya hampir mirip dengan istilah riding the wave dalam strategi marketing. Cara pendekatannya serupa namun tetap jelas tujuan dari program tersebut kepada peningkatan awareness menjaga kesehatan mulut dan gigi bagi perokok aktif.
Perlu disampaikan, seringnya the riding the wave tidak menempatkan story telling dalam komunikasinya. Strategi ini lebih kepada menaikan awareness semata. Mengingatkan bahwa masih ada kami di tengah gelombang trend yang dibicarakan orang. Istilahnya, menyusup dalam keramaian dan meneriakan ada ‘Brand Kami!’.
Ketika diberi bumbu cerita dalam pesan-pesan yang ingin disampaikan, the riding the wave mampu menjadi meaningful awareness yang artinya tidak hanya sekedar brand kita terlihat dari keramaian trend, namun juga memberi manfaat bahwa kehadiran brand atau pesan anda berguna bagi mereka di tengah keramaian tersebut.
Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Gigi Melalui Storytelling yang Terhubung dengan Gadis Kretek
Kembali pada contoh klinik gigi, saat orang banyak membicarakan soal Gadis Kretek, klinik gigi tersebut hadir lalu menyampaikan bahwa boleh saja anda mencoba atau tetap merokok biar tetap memiliki pesona seperti Dian Sastro, namun perlu diingat, apakah anda bisa tetap memiliki pesona jika tidak merawat gigi anda?
Menciptakan Konten yang Berani: Menyampaikan Pesan Kesehatan tanpa Over Promise
Pengalaman saya selama menemani klien kesehatan dalam pembuatan konten, memang perlu kehati-hatian dalam melemparkan konten. Sebab konten harus betul dijaga sebab isu-isu kesehatan harus disertakan data-data sains. Hal ini menjadi tantangan tersendiri ketika membangun sebuah storytelling jangan sampai terjebak pada over promise atau hard selling.
Melihat bagaimana aspek-aspek data yang hadir dan trend yang ingin kita ‘boncengin’ perlu mempertimbangkan bahwa momen tidak selalu menunggu. Maka kadang perlu keberanian untuk melempar konten yang aman dari sisi data namun tidak perlu memaksa kesempurnaanya. Tentu kita bisa menjelaskannya kembali kepada calon-calon konsumen yang tertarik pada akhirnya dengan program konten yang kita lempar.
Formula Konten yang Cocok: Menemukan Identitas Brand melalui Storytelling
Banyaknya konten yang dilempar memungkinkan kita menemukan formula yang cocok bagi brand kita. Kendati demikian, formula itu juga memiliki keterbatasan waktu. Formula itu bisa cepat usang. Berhasil pada periode tertentu dan periode lainnya menurun atau sama sekali tidak memberikan hasil. Maka, siapa pun yang membuat konten mampu merajut sebuah kisah yang terpenting tidak melenceng jauh dari identitas brand itu sendiri.
Manfaat Dukungan Teknologi dalam Pembuatan Konten yang Efektif
Terlebih dengan dukungan teknologi, konten yang menjadi aset penting dalam marketing memungkinkan kita mencoba-gagal (trial-error) dengan harga yang murah. Kita hanya cukup membuat konten, kita lempar dan mencoba lagi jika dianggap kurang berhasil. Ini yang kadang luput dari pemahaman praktisi bahwa tidak perlu konten yang sempurna untuk berhasil, yang ada hanya terus membuat konten.
Kesimpulan: Melalui film seri Gadis Kretek, kita dapat melihat betapa kuatnya pengaruh storytelling dalam meningkatkan kesadaran kesehatan. Dengan strategi pemasaran yang terhubung dengan cerita yang berani, kita dapat menciptakan konten yang efektif dan relevan. Dalam memanfaatkan storytelling, kita dapat membangun kesadaran kesehatan yang lebih kuat dan mencapai audiens yang lebih luas.
Artikel ditulis oleh :
Selamat Datang Kepada Calon Klien di Kreatif Digi, yang Melayani Industri Kesehatan yang selalu Berkembang.
Jika Anda ingin tahu artikel lain yang serupa dengan Belajar dari Seri GADIS KRETEK : Storytelling yang Berani, Anda bisa mengunjungi kategori Digital Marketing.
Leave a Reply
Artikel Terkait