Rumah Sakit di Era Lintas Generasi

Antara Stetoskop dan Scroll TikTok: Rumah Sakit di Era Lintas Generasi

2 weeks ago · Updated 2 weeks ago

Rumah Sakit di Era Lintas Generasi

Pemasaran alat kesehatan hari ini bukan lagi urusan katalog, brosur, atau pameran konvensi di hotel berbintang. Ia telah bermetamorfosis menjadi komunikasi yang harus menyentuh setidaknya dua dimensi waktu: generasi yang mendirikan rumah sakit—dan generasi yang akan menjadi penggunanya. Di sinilah intergenerational marketing masuk dengan langkah pelan tapi pasti. Seperti seorang dokter tua yang mulai belajar swipe layar tablet.

Banyak pelaku industri masih berkutat dengan pertanyaan klasik, “Target pasar kita siapa, ya?” Padahal, pertanyaan itu kini terasa seperti membuka praktek tanpa tahu siapa yang akan masuk duluan: pasien atau cucunya. Produk yang kita kira hanya untuk dokter senior, bisa jadi justru dibeli oleh putrinya yang sudah terbiasa menilai layanan dari rating Google Review dan estetika feed Instagram.

Rumah Sakit di Era Lintas Generasi 2

Contohnya bisa kita lihat pada keputusan strategis rumah sakit dalam memilih CEO. Di banyak rumah sakit swasta, kita mulai melihat figur pimpinan yang bukan hanya dokter, tetapi juga manajer. Mereka tak sekadar paham klinis, tetapi juga mengerti tentang personalisasi layanan, efektivitas operasional, dan pentingnya komunikasi yang tidak kaku. CEO dengan tipe ini banyak lahir dari generasi Baby Boomers dan Gen X, tapi tuntutannya datang dari pasien-pasien Gen Z yang ingin mendengar penjelasan medis dengan kalimat sederhana, dan tentu, nada bersahabat.

Perpindahan ekspektasi ini menciptakan tekanan baru bagi para produsen dan distributor alat kesehatan. Produk yang dijual bukan hanya harus canggih, tapi juga harus “berasa muda”. Bahkan, dokter pun kini tidak cukup hanya fasih membaca hasil CT Scan, tapi juga dituntut bisa menjelaskan maknanya dengan cara yang bisa dipahami oleh pasien muda—dengan cara komunikasi yang luwes, humanis, dan… ya, sedikit rasa konten edukatif TikTok.

Dari Lemari Arsip ke Landing Page: Memahami Dua Tipe Konsumen

Rumah Sakit di Era Lintas Generasi 3

Kita sering mengkategorikan pasar berdasarkan lima generasi: Baby Boomers, Gen X, Millennial, Gen Z, hingga Gen Alpha. Tapi, mari kita sederhanakan seperti kata Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc: bayangkan saja keluarga inti—ada orang tua, ada anak.

Dengan pola pikir ini, strategi pemasaran alat kesehatan menjadi lebih sederhana sekaligus relevan. Kita tak lagi hanya berpikir soal umur, tapi tentang cara pandang. Orang tua menghargai pengalaman, keandalan, dan kepastian. Anak-anaknya—yang kini menjadi pengambil keputusan atau setidaknya pencari informasi pertama—lebih menghargai kecepatan respon, estetika tampilan, dan pengalaman digital yang menyenangkan.

Bukan kebetulan bila banyak brand global seperti BMW, Uniqlo, hingga Puma menerapkan strategi ini. Mereka tetap membawa warisan nostalgia yang akrab bagi generasi tua, namun dalam balutan tampilan dan komunikasi yang kekinian. Produk yang tak malu tampil di media sosial, dan tetap memberi rasa “dikenal” oleh lintas usia.

Rumah Sakit di Era Lintas Generasi 4

Industri alat kesehatan bisa—dan harus—belajar dari pendekatan ini. Produk dengan desain ergonomis, kemasan bersih, warna netral yang tidak intimidatif, dan pesan yang menyentuh sisi emosional, akan jauh lebih mudah diterima oleh dua tipe konsumen ini. Dan jika mereka juga bisa mengakses informasi produknya hanya lewat satu tautan yang responsif dan mudah dipahami, maka separuh dari proses konversi penjualan telah selesai.

Ekosistem Digital yang Ramah: Penjualan Dimulai dari Percaya

Rumah Sakit di Era Lintas Generasi 5Hari ini, kecepatan dan kejelasan komunikasi menjadi mata uang baru dalam dunia B2B alat kesehatan. CEO rumah sakit tidak akan duduk menunggu sales datang membawa koper isi brosur. Mereka butuh link. Butuh landing page. Butuh penjelasan singkat yang bisa mereka akses di sela rapat, atau saat makan siang.

Di titik inilah, banyak perusahaan alat kesehatan terpeleset. Mereka mungkin telah memiliki alat tercanggih, namun lupa membangun pengalaman digital yang menggugah kepercayaan. Ketika katalog masih berupa PDF besar yang dikirim via email, atau harga hanya bisa “dibicarakan lebih lanjut setelah presentasi”, maka pasar sudah pindah ke pesaing yang lebih cepat dan ringkas.

Rumah Sakit di Era Lintas Generasi 6

Intergenerational marketing tidak hanya berbicara tentang komunikasi antargenerasi, tapi tentang bagaimana kepercayaan dibangun dalam ekosistem digital yang memudahkan semua generasi. Ini berarti memiliki situs web yang bisa dibuka dari ponsel tanpa error, informasi harga yang terbuka, dan desain antarmuka yang bersih, profesional, serta mudah dijelajahi.

Citra merek dibentuk bukan hanya dari produknya, tapi dari cara merek itu menyapa. Dari kecepatan menjawab chat, dari konsistensi tone visual di media sosial, hingga kemudahan melakukan pemesanan awal. Ingat, brand besar tak selalu menang karena harga atau fitur—tapi karena terasa lebih mudah didekati.

Dan terakhir, satu hal yang terlalu sering kami temukan saat mendampingi klien baru: jangan sampai websitenya dibuka masih ada tulisan lorem ipsum.

 

Artikel ditulis oleh :

Denny Dominicus
Managing Director at  | Website

Selamat Datang Kepada Calon Klien di Kreatif Digi, yang Melayani Industri Kesehatan yang selalu Berkembang.


Jika Anda ingin tahu artikel lain yang serupa dengan Antara Stetoskop dan Scroll TikTok: Rumah Sakit di Era Lintas Generasi, Anda bisa mengunjungi kategori Insight.

Artikel Terkait

Go up